Minggu, 22 Agustus 2021

Happy Dengan Yummy App

PANDEMI MENGUBAH SEGALANYA

Tidak ada yang menyangka bahwa kehidupan akan berubah begitu cepat. Covid-19 telah mengubah segala sendi kehidupan manusia di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Emak-emak seperti saya,  mau tidak mau harus beradaptasi dengan keadaan yang ada.

Saya yang tadinya seneng banget ngobrol haha hihi di bawah pohon jati yang rindang saat menunggu anak pulang sekolah, sekarang cukup ber haha hihi lewat WA. Tadinya seneng banget cipika-cipiki kalau ketemu teman atau saudara, untuk sementara, tahaaan dulu. Cukup menangkupkan tangan didepan dada sambil tersenyum. Yang dulunya suka banget jadi suporter basket saat anaknya bertanding, sekarang cukup teriak-teriak di rumah melihat Greysiana dan April berlaga di olimpiade. Ya, semuanya memang serba dibatasi. Namun, bagaimana lagi? kita harus berjuang bersama-sama supaya pandemi cepat berlalu.

Anak-anakpun berjuang bersama orangtuanya untuk menghadapi pandemi ini. Mereka yang biasanya bermain bersama teman-temannya, mau tidak mau harus menerima kenyataan bahwa mereka harus menahan keinginan untuk bisa bermain bersama. Mereka siap tidak siapjuga  harus melakukan pembelajaran secara daring.

 

BELAJAR SECARA DARING

Dunia Pendidikan harus menyesuaikan diri ditengah pandemi ini. Sejak bulan Maret 2020, semua murid belajar secara online atau daring dari rumah. Mengubah kebiasaan saja, membuat para emak kalang kabut, lha ini, ditambah sekolah daring. Tidak pernah terpikirkan dibenak para emak saat mereka harus menjadi guru bagi anak-anaknya. Tidak terkecuali saya. Anak saya 3 dan semuanya harus sekolah secara daring. Mereka masih berada ditingkat Pendidikan dasar. Jadi, mau tidak mau saya harus mendampingi mereka untuk belajar. Mungkin kalau mereka sudah di tingkat SMP atau SMA, mereka sudah bisa belajar sendiri, tanpa harus diawasi orangtua. Walaupun sehari-hari saya adalah guru les, tapi pandemi ini juga ikut mebuat saya pusing tujuh keliling. Survey kecil-kecilan saya terhadap para orangtua murid, anak-anak lebih nurut kepada guru les dibandingkan dengan emaknya. Hahaha. Ternyata itu memang terbukti. Diawal pandemi, saya banyak menerima pesan melalui wa, “Ma, enak ya..bisa ngajari anak-anaknya. Bisa menyampaikan materi dengan baik ke anak-anak”. Saya hanya membalas pesan para emak tersebut dengan emoticon menangis. Karena…… memang tidak mudah menjadi guru bagi anak sendiri. Huhuhuhu.

Diakui atau tidak, menjadi guru bagi anak sendiri memang lebih menguras energi. Saat akan mulai menerangkan, diinterupsi oleh berbagai hal. “Ma, mau pipis dulu ya..” , “Ma, boleh ngemil sebentar? Adik lapar..” atau “Ma, boleh dilanjutkan nanti lagi?Kakak pengen istirahat sebentaaar saja..”  Kalau sudah begitu, kepingin rasanya cari guru les untuk mereka. Ku tak sanggup…..huhuhu

Oh iya, satu hal yang tidak terpikirkan oleh saya saat anak-anak belajar secara daring adalah urusan perut! Ini benar-benar diluar dugaan. Ternyata urusan perut memegang peranan penting dalam kesuksesan belajar secara daring.

 

“MA, ADA MAKANAN APA?”

Memasuki masa pembelajaran secara daring, tidak hanya menyiapkan mental dan stok sabar sebanyak-banyaknya untuk menjadi guru bagi anak-anak. Ternyata stok logistik juga harus aman. Entah mengapa, saat belajar di rumah, anak-anak merasa cepat lapar dibandingkan bila mereka belajar di sekolah. Menurut saya, porsi ngemil dan makan mereka bisa naik dua kali lipat. Pertanyaan-pertanyaan yang dulunya jarang mereka tanyakan, sekarang hampir setiap hari mereka tanyakan. “Hari ini masak, apa ma?”, “ Buat cemilan apa hari ini?”. Belum lagi kalau di tengah-tengah belajar, tiba-tiba mereka lari ke belakang. Kemudian terdengar suara lemari es dibuka, disusul teriakan “Ma, ada makanan apa?”.  Dalam sehari,anak-anak bisa bolak balik ke dapur berkali-kali. Pengen rasanya naruh jin iprit di dapur supaya mereka gak bolak-balik ke dapur.  Mungkin bagi para emak yang hobi masak, pertanyaan di atas tidak akan menjadi momok dalam kesehariannya. Bagi saya, pertanyaan-pertanyaan mereka sungguh membuat pening kepala. Bayangkan, saya yang skill masaknya masih nol putul harus menyediakan stok makanan bagi anak-anak demi suksesnya pembelajaran secara daring. Diawal-awal, saya masih rajin untuk membeli makanan dari luar , lewat aplikasi online. Tapi, lama kelamaan, saya juga bisa nangis di pojokan karena lihat saldo yang menipis. Padahal, pandemi juga sangat berdampak bagi keuangan keluarga. Mau tidak mau, suka tidak suka maka saya harus mulai untuk belajar memasak dengan tingkat yang sedikit lebih diatas nol putul. Hahaha.

 

CEMILAN MADE IN MAMA IMA

Kalau dulu cemilan andalan yang bisa saya buat adalah roti bakar,sosis bakar,bakso bakar yang hanya tinggal beli bahan, oles-oles margarin, panggang di pan jadi deh. Tanpa belajar dari media sosial, saya bisa melakukannya.   Tapi nampaknya anak-anak butuh variasi baru. Permintaan mereka sudah mulai yang aneh-aneh. “Ma, bagaimana kalau besok mama buat tahu isi. Mbak Debi suka banget tahu isi seperti di kantin sekolah”, “ Ma, kayaknya kalau mama bikin donat, enak deh. Coba besok mama bikin donat”, atau “Ma, sudah lama kita nggak makan mie ayam, coba bikin yuk ma!” Hmmm…andaikan punya teko ajaib seperti Aladdin, saya tinggal gosok-gosok tekonya, kemudian cliiing… makanan pesanan anak-anak semua tersedia. Tapi sayaaang…saya hanya punya 1 teko yang tidak ajaib dan hanya bisa dipakai untuk membuat teh. Baiklah, dengan tekad dan niat yang bulat, saya akan memenuhi permintaan anak-anak. Itung-itung ini sebagai penanda naik level dalam dunia masak memasak. Mulailah saya berselancar di dunia maya untuk mencari resep-resep masakan. Mencari resep yang pas,  seperti mencari jarum di tumpukan Jerami. Hufft.

Tidak semudah itu ternyata. Sempat terbersit di pikiran saya, andaikan ada aplikasi penyedia resep-resep masakan yang lengkap dan mudah digunakan emak-emak seperti saya yang males ribet. Akhirnya, cemilan pertama yang bisa saya buat adalah tahu isi.

 Hahaha. Bolehlah ya bangga. Yang penting, kata anak-anak, “Enak Ma!”. Nah, kata-kata terakhir ini yang menjadi penyemangat saya untuk mencoba membuat cemilan bagi mereka.

 

MAMA, MBAK DEBI, DAN YUMMY APP

Setelah berhasil dengan misi yang pertama, bersiap untuk misi selanjutnya. Daftar makanan dari anak-anak yang akan dieksekusi sudah berderet. Mulai dari donat kentang sampai fuyunghai siap dieksekusi. Tinggal emaknya yang bingung mau pakai resep yang mana. Untunglah, sejak 1 bulan terakhir saya mengenal yummy app. Saya bisa mencari segala macam resep masakan permintaan anak-anak. Aplikasi ini semacam kantong doraemon bagi saya.  

Saat saya sedang mencari resep, Mbak Debi,anak perempuan pertama, menghampiri saya,” Ma, lihat resep dimana?” Saat saya menyodorkan telepon genggam, dia berujar

 “ Loh, mama download yummy app juga? Mbak Debi juga lho!” lanjut dia sambil menunjukkan yummy app di telepon genggamnya.

“Lho? Mbak debi tau tho ada aplikasi ini? Balas saya.

 “Ya ampun Ma… tahu laah.. Mbak Debi itu lihat resep-resep masakan korea dari yummy” hahaha… Yang terjadi selanjutnya adalah kami berdua asik melihat resep-resep masakan di yummy app. Kemudian timbulah ide dari dia

,”Ma, bulan depan Mbak debi ulang tahun, kita masak bareng yuk!. Mbak debi cari resep nya di yummy. Nanti kita masak bareng”

 “Boleh Mbak, tapi….jangan yang susah-susah ya. Pening kepala mama kalau resepnya rumit-rumit”

   “Ini Ma, Mbak debi itu kepingin banget buat onigiri tuna. Gampang kok “ Lanjut Mbak Debi.

“Oke Mbak, nanti kita siapkan bahan-bahannya ya..terus kita masak bareng!”.


Kemudian kami berdua asyik mendiskusikan berbagai resep masakan  di Yummy app yang kira-kira sanggup saya eksekusi. hahaha.  Siapa sangka, dari sebuah aplikasi, saya dan Mbak Debi  bisa menjalin bonding yang lebih kuat lagi. 

 

REVIEW APLIKASI YUMMY APP


Aplikasi ini cocok banget untuk emak-emak yang males ribet. Tenang saja, bahkan untuk emak-emak yang mengaku gaptek, dijamin bisa menggunakan aplikasi ini. Karena sayayang gaptek bisa dengan mudah menggunakannya.  Yummy app ini sangat user friendly. Aplikasi ini bisa diunduh secara gratis. Cucok kan ya? Sebagai pengguna android, saya mengunduh yummy app di playstore.

Setelah mengunduh aplikasi, kita bisa langsung menggunakannya. Banyak fitur – fitur menarik pada aplikasi ini. Kalau favorit saya sih fitur masak. Fitur ini terdapat pada bagian bawah aplikasi. Dalam fitur masak, kita bisa memasak dengan menyesuaikan bahan yang ada di lemari es. Cocok banget dengan saya yang selama pandemi hanya belanja di tukang sayur. Saat kita sudah berencana masak apa, eh…di tukang sayur habis. Alhasil ya saya beli sayuran dan lauk yang tersedia di tukang sayur. Setelah belanja, langsung buka yummy app, langsung deh masukkan bahan-bahan yang kita miliki. Setidaknya mengurangi kepeningan saya untuk urusan masak-memasak. 


Ada fitur yang menurut saya bakal jadi idola emak-emak, yaitu fitur budget. Kita tinggal ketikkan  "resep masakan" pada fitur pencarian di homepage yummy app. Kemudian klik filter. Kita bisa melihat banyak sekali pilihan yang bisa dipilih. Tinggal klik sesuai yang kita butuhkan. praktis dan menyenangkan. tinggal sesuaikan dengan budget yang ada. Gak ada alasan lagi untuk boros, yakan? 


 Oh iya, untuk para emak yang cinta banget dengan dunia masak, bisa juga berbagi resep lho. Ada fitur tulis resep bagi yang senang berbagi resep.  Saya sempat melongok fitur ini. Ternyata sudah ad acara petunjuk untuk menulis resep lho! Tinggal masukkan step-stepnya pada kolom-kolom yang sudah ada. Gampang banget. Dijamin gak bikin pening. 

Kalau untuk para emak yang mau jualan, ada juga resep ide jualan. Atau untuk yang mencari menu sehat selama pandemi, di yummy app juga ada lho. Tuh kan, bener kata saya. Seperti kantong ajaibnya doraemon. Mau apa? semuanya ada! Selamat masak emak-emak!!

 

 

5 komentar:

  1. Buat Moms yang berbagi resep, ada reward Yummy Poin lho. Seneng yah...
    Ntar bisa di redeem, dapet deh penghasilan dari resep...
    Scroll ah, pengen juga nih menu ala Korea...

    BalasHapus
  2. nah...kalo yang suka tulis resep, pasti tambah semangat nulisnya, karena dapat point

    BalasHapus
  3. asyik ya, bisa membangun bonding anak dengan aplikasi Yummy App. pasti seru banget masak bareng. makin semangat nih masak dengan anak. apalagi menu kekinian.

    BalasHapus
  4. Ternyata hampir sama ya kita mba... anak2 selalu heboh dengan pertanyaan makanan selama daring ini. Laperan mulu. Hahaha. Saya ikut install aplikasi yummy app nih. Butuh variasi menu ��

    BalasHapus
  5. Pandemi memang mengubah segalanya ya mbak. Untung Saja nih Ada yummy app jadi Kita bisa berkreasi Resep dapur buat anak-anak

    BalasHapus